.... Bismillahirrohmanirrohim ....

" Katakanlah, jika bapa-bapa kamu, anak-anak kamu, saudara-saudara kamu, isteri-isteri kamu, keluarga kamu, harta yang kamu usahakan dan perdagangan yang kamu khuatirkan serta tempat tinggal yang kamu suka itu lebih kamu cintai daripada Allah dan RasulNya dan jihad di jalanNya, maka tunggulah sampai datang keputusanNya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kamu yang fasik." (At-Taubah:24)

Tuesday, March 29, 2011

Ujian itu penuh hikmah tersembunyi (^^,)


Bismillahirrohmanirrohim...

BILA ALLAH MENGUJI...

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui."... (2:216)


Hidup ni tidak t'lepas dari ujian... Adakala kaki terasa kuat melangkah menuju impian, namun adakala terasa rebah sebelum singgah di penghujung jalan.... Ermmm... Memetik satu kata2 Saidina Ali r.a:

"Bukti seorang hamba cintakan sahabatnya, diberi kesenangan kepadanya,
Bukti Allah cintakan hamba-Nya,
maka ditimpakan kesusahan dan kesakitan..."


Sebagai hamba-Nya beruntung bila mana kita teruji, itu bukti Allah masih pedulikan diri kita... Dan lebih beruntung bila mana kita bersabar dengan ujian tersebut... kerana ujian itu pasti akan meninggikan darjat buat orang2 yang bersabar dengannya (^_^)...

Allah itu Maha Adil, setiap musibah atau kesusahan tidak akan diberikan kepada kita diluar batasan kemampuan hamba-Nya...

”Kami tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya…” (Al Mu'minuun:62)
Mashallah!

Ujian sebenarnya adalah guru yang tidak bercakap, tetapi ia sebenarnya sangat mengajar dan mendidik. Ujian terkecil (apalagi besar) yang kita alami dalam hidup, semuanya adalah takdir Allah yang mempunyai maksud yang sangat penting. Orang yang dapat mengetahui maksud itulah yang mendapat pengajaran dan pendidikan dari setiap takdir Allah. Di antara maksud Allah itu ialah :-


1. Untuk melatih kita mendapatkan sifat-sifat yang baik seperti sabar, redha, mengenang budi, tawakal, memikirkan nasib orang lain, mengaku diri sebagai hamba yang lemah ( yang tidak kuasa menolak takdir buruk yang datang ), berbaik sangka, mendekatkan diri dengan Allah, ingat akhirat, harap pada Allah, merasai tipu daya dan sementaranya dunia dan lain-lain lagi. Perasaan ini sama pentingnya dalam usaha membangunkan peribadi taqwa. Dan untuk mendapatkannya, nafsu perlu dilatih dan disakitkan sebab ia asalnya liar, sangat ingin kepada keburukan dunia dan lupa akhirat. Maka kita hendaklah mendidik, membersihkan dan mengubatinya sungguh-sungguh supaya meningkatlah nafsu kita kepada nafsu mutmainnah sekurang-kurangnya. Untuk itu ujian-ujian kesusahan, penderitaan, penghianatan, ketakutan, kesakitan, kehilangan pengaruh atau pengikut, dll adalah perlu. Ujian-ujian ini sengaja didatangkan agar terasalah kita ini hamba lemah yang tiada berkuasa untuk menolak ketentuan Tuhan. Ini penting demi untuk menanamkan rasa kehambaan ke dalam hati, sekaligus membuang rasa tuan, rasa Tuhan, rasa besar diri dan takabur yang merajai hati kita selama ini.


2. Seterusnya bila kita ditimpa penderitaan hidup maka kita pun berkata pada diri kita, “Sabarlah! Redhalah!” Allah tidak buat ini semua dengan sia-sia. Allah sangat kasih dan sayang pada hamba-Nya. Ujian ini berarti Allah sayang karena Dia hendak mendidik kita menjadi orang yang sabar, redha dengan takdirNya.


3. Seterusnya bila ditimpa ujian yang membuat kita rasa terhina dan tidak berguna, maka insaflah bahwa kita asalnya hina dan jahil. Kalau begitu mana boleh kita menghinda-hina orang dan memandang rendah pada orang lain. Diri kita pun kalau Allah tidak pelihara nescaya terhina dan tidak berguna sama sekali.


4. Begitu juga bila kita diuji dengan ketakutan maka ujian itu mengajar kita supaya menyerahkan diri sepenuhnya pada Allah dengan penuh tawakal. Nasib kita dalam tangan Allah, bukan dalam tangan siapa-siapa selainnya. Jangan takut! Lakukan setiap sesuatu untuk Allah. Kemudian bertawakallah. Kemudian bila diuji dengan kesakitan, sebenarnya Allah mau memberitahu kita bahwa begitulah susahnya orang yang dalam kesakitan. Kalau begitu perlulah kita bertimbang rasa, mengunjungi dan membantu si sakit dan lain-lain.”


Akhir kalam... Moga kita semua terus mengambil ibrah atas segala sesuatu yang terjadi dalam segenap ujian Allah yang penuh hikmah, yang pastinya tidak akan berhenti sehingga kita berakhir dengan pertemuan bersamaNYA, Insyallah.. Moga Ukhwah yang terbina dirahmati dan diredhai Allah(^_^)... Sesungguhnya kekuatan itu terbina dengan kasih sayang & kebersamaan demi redhaNYA semata-mata.. Yuuk! Sama-sama bina kekuatan dalam setiap langkah yang mendatang dengan mehnah yang membelai jiwa-jiwa kita..Insyallah, sama-sama mengukir senyuman jua dalam kepayahan buat insan2 yang sedang teruji... ketahuilah kalian disayangi Allah atas kesabaran yang dimiliki(^_^).. Moga setiap hari kita dibangunkan dari tidur, kita sentiasa bersyukur dan sentiasa tersenyum, malah berusaha membuka lembaran baru dengan lebih bertenaga! Hari ini lebih baik dari semalam dan esok lebih baik dari hari ini, insyallah...Wallahua'lam..

No comments:

Post a Comment